Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan memberikan pidato sambutan dalam perayaan ulang tahun Dewa Perang Kongco Kwan Sing Tee Koen ke-1857 yang digelar di Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur, Minggu (16/7) malam. Kompas.com/Dylan Aprialdo Rachman Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan memberikan pidato sambutan dalam perayaan ulang tahun Dewa Perang Kongco Kwan Sing Tee Koen ke-1857 yang digelar di Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur, Minggu (16/7) malam. Kompas.com/Dylan Aprialdo Rachman

Ketua MPR Tekankan Pentingnya Persaudaraan antar Etnis dan Umat Beragama

Senin, 17 Juli 2017 | 10:30 WIB

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan menyambut gembira perayaan ulang tahun Dewa Perang Kongco Kwan Sing Tee Koen ke-1857 yang digelar di Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur, Minggu (16/7/2017) malam. Zulkifli menilai momentum hari raya ini menjadi harapan untuk mempererat rasa persaudaraan antar umat agama maupun etnis.

"Saya meyakini perayaan ini juga memiliki nilai-nilai luhur ke-Indonesiaan yang tentu akan sangat berarti bagi kita. Bahwa kita adalah saudara, persoalan SARA sudah selesai, tidak dipermasalahkan lagi. Mari saling menghormati," ujarnya saat memberikan pidato sambutan di depan puluhan ribu warga Tuban yang memadati tempat perayaan.

Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan di Era Presiden SBY itu juga mengungkapkan masyarakat Tionghoa terus aktif dalam membangun Indonesia menjadi negara besar, adil, damai, dan makmur.

"Kalau kita ribut soal itu (SARA) lagi, namanya kemunduran bangsa. Kita memang berbeda tapi kita keluarga besar yang saling mencintai, menghargai secara satu dalam keberagaman," tegas Zulkifli .

Hal senada juga disampaikan oleh Alim Sugiantoro selaku ketua panitia perayaan. Alim berharap perayaan ulang tahun tersebut juga menjadi simbol persaudaraan etnis Tionghoa dengan masyarakat lainnya.

"Harapannya, Indonesia makmur bersatu. Semua sama, kita adalah orang Indonesia. Di manapun kita berada adalah tetap bersaudara," ungkap Alim.

Alim menceritakan bahwa pengurus klenteng yang mayoritas berasal dari etnis Tionghoa dengan senang hati menerima masyarakat dari beragam latar belakang untuk datang ke klenteng meskipun hanya sekedar berkunjung, makan, bahkan menginap.

"Setiap hari masyarakat yang ke sini gratis kalau mau makan bahkan istirahat sampai menginap, kita gratiskan," ujarnya.


FOKUS MPR
+
Dihadapan delegasi Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Jawa Tengah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, para santri memiliki jasa yang sangat besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Masyarakat Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang biasanya menonton pertunjukan reog, kali ini pada 28 Oktober 2018, mendapat suguhan pagelaran wayang kulit
Sembilan anggota baru MPR dilantik Ketua MPR
Sistem demokrasi liberal yang berlaku di Indonesia, membuat kesempatan para calon yang memiliki modal finansial lebih besar.
Anggota MPR dari Fraksi PKB, Mohammad Toha,  mengatakan, sebelum UUD Tahun 1945 diamandemen,
Selengkapnya di www.mpr.go.id